Dimana semuanya?
Oleh :
KristianW
“Ada banyak tempat di luar Bumi; ada banyak molekul kehidupan di mana-mana di angkasa luar; maksud saya, jumlahnya bermilyar-milyar, dan seterusnya. Adalah sangat mengejutkan bagi saya seandainya tidak ada kehidupan cerdas di angkasa luar. Tetapi tentu saja, hingga saat ini belum ditemukan bukti yang meyakinkan tentang keberadaan mereka.”(Carl Sagan)
***
“Where is Everybody?”
Dimana semuanya. Itu
adalah gagasan yang sudah aku dengar sejak kecil. Namun aku tidak pernah
menghiraukan kalimat itu. Kalimat yang diucapkan oleh fisikawan asal Italia
yang bernama Enrico Fermi pada tahun 1950. Ketika aku mendengar kalimat itu,
aku tidak mengerti bahkan peduli dengan kalimat itu.
Lalu pada saat aku duduk di bangku SMP aku
tiba-tiba bertemu lagi dengan kalimat itu. Dan kali ini karena dunia sudah
modern, aku memutuskan untuk mencari tahu di internet. Ternyata itu adalah Paradoks Fermi dan setelah kucari tahu arti dari kalimat itu adalah: Jika alam
semesta kita ini sangat luas dan banyak juga planet-planet didalamnya, tapi
mengapa belum ada makhluk lain yang berwisata ke Bumi atau mengunjungi Bumi?
Aku merenung sejenak. Apa yang ada di
pikiranku seperti, “Ah iya juga yah.” Mengapa kita hidup di semesta yang sangat
luas ini, tetapi kita tidak pernah melihat adanya kunjungan dari makhluk lain?
Belum lagi ditambah teknologi-teknologi yang sangat canggih. Bumi saja sudah
secanggih ini, apalagi di tempat lain. Aku yakin mereka pasti sudah jauh lebih
canggih dari manusia.
Akhirnya aku sangat penasaran. Aku terus
mempelajari ini bahkan sampai menjadikan ini sebagai tujuan hidupku. Hingga
akhirnya disinilah aku sekarang. NASA. Ya,
aku adalah satu-satunya warga negara Indonesia yang bekerja di NASA. Memang aku mengakui aku sangat mahir fisika terutama di bidang
Astronomi. Dan ini semua hanya karena satu kalimat.
Dan karena aku bisa menjadi bagian dari NASA, aku pernah masuk berita dan bahkan pernah dipanggil oleh presiden
untuk diberi selamat tepat satu minggu sebelum aku berangkat ke kantor pusat NASA yang berada di Washington D.C, Amerika Serikat.
***
Dengan perjalanan yang
cukup lama dan melelahkan, aku pun akhirnya sampai di Amerika Serikat. Ketika
aku sampai pertama kali aku sama sekali tidak mengenal siapapun. Dan aku pergi
berkelana sendiri untuk mencari tempat tinggal. Akhirnya aku pun mendapat
sebuah tempat yang cukup nyaman dan aku bisa tinggal disana.
Hari pertama bekerja.
Aku pergi ke kantor pusat NASA dan ketika kulihat
didalamnya, Astaga! Tempat ini sangat besar dan luas. Dan sangat... tidak dapat
kudeskripsikan dengan kata-kata. Karena terkejut dengan keindahannya. Aku
sangat bangga dan senang bisa masuk ke tempat ini. Semakin lama aku
berjalan-jalan, semakin timbul firasatku bahwa apa yang kucari selama ini akan
terjawab.
Ketika aku sedang
berkeliling sambil mencari tempat dimana aku bekerja, BRAK! Tiba-tiba aku
menabrak seseorang.
“Um... maaf. Aku
sedang melihat-lihat dan aku tidak melihat ada orang di depanku.” Ucapku
meminta maaf.
“Oh, iya tidak
apa-apa. Apakah kau orang baru disini?”
“Iya aku baru dan aku
juga sedang mencari tempat aku bekerja.”
“Hm... memangnya kamu
ditempatkan dimana? Apakah kau ilmuwan atau astronot?”
“Ya aku menjadi
ilmuwan, dan aku ditempatkan di bagian Galaksi dan Perbintangan.”
“Oh, Kalau begitu kita
sama! Jangan bilang namamu adalah Reyhan Kantra!?” Ucapnya terkejut.
“Ya aku tidak bilang
tapi memang itulah namaku. Hahahah.”
"Wow, ini adalah
suatu kebetulan. Bosku berkata bahwa aku akan mendapat seorang rekan baru yang
bernama Reyhan Kantra. Dan aku sudah bertemu tanpa harus dikenali oleh dia,
hahahah.”
“Lalu apa yang harus
aku lakukan sekarang? Aku benar-benar awam disini.”
“Baiklah. Ada baiknya
kita berkenalan dahulu. Namaku adalah Zevie, Zevie Simmons. Aku berasal dari
Swiss. Bagaimana denganmu?”
“Ya kau sudah tahu namaku.
Namaku adalah Reyhan Kantra. Dan aku berasal dari Indonesia.”
“Indonesia?! Itu
adalah tempat yang sangat indah. Aku sangat ingin kesana! Terutama di Bali.”
“Apa yang kau katakan
itu benar, tempatnya sangat indah. Tapi itu hanyalah luarnya saja yang kau
lihat. Kau belum melihat kedalamnya.”
“Memangnya ada apa?”
“Sangat buruk. Masalah
dimana-mana. Masalah agama, ras, etnis, dan lain-lain. Ada juga orang-orang
tidak bertanggung jawab yang merusak hutannya sendiri. Dan juga jika kau pergi
ke ibukota, kau akan melihat sampah dimana-mana. Itulah sekilas tentang
negeriku. Yah meskipun begitu itu adalah tempat kelahiranku. Dan aku akan
membawa nama baik negeriku disini.”
“Oh... ternyata tidak
seperti yang kupikirkan. Tapi tidak apa, yang penting sekarang kau sudah disini
dan sebaiknya kita sekarang menuju ke tempat bosku.”
“Baiklah!”
Kami pun pergi kesana
dan di perjalanan kami melewati planetarium dan aku melihat ruangan yang
mengontrol Teleskop Hubble. Itu adalah teleskop yang
digunakan untuk melihat planet-planet dan bintang-bintang diluar sana. Aku
benar-benar tidak sabar untuk masuk kedalamnya. Mungkin nanti, ketika aku sudah
cukup dikenal nanti.
Lalu kami pun sampai di ruangannya.
“Sepertinya kau sudah
bertemu dengan rekan barumu, Zev.” Kata bosnya.
“Ya pak, tadi saya
tidak sengaja bertemu dengannya dibawah.” Jawab Zevie.
“Baiklah, kau Reyhan.
Bagaimana perasaaanmu setelah bisa menjadi bagian dari NASA? Oiya ngomong-ngomong nama saya adalah Isaac, Isaac Alexander. Dan
mulai sekarang saya juga merupakan bosmu.” Tanya Isaac sambil memperkenalkan
diri.
“Yang saya rasakan
saat pertama kali diterima disini adalah sudah pastinya senang sekali. Dan juga
tidak disangka, saya bisa menjadi satu-satunya orang di negaraku yang bisa
menjadi bagian dari NASA. Lalu ketika saya masuk
kedalam sini, saya merasakan atmosfer yang sangat berbeda. Tempat ini
benar-benar menakjubkan menurut pandanganku.” Jelasku.
“Baiklah, mungkin
cukup sampai disini perkenalannya. Kapan kau akan siap bekerja?” tanya Isaac.
“Sekarang juga bisa...
tapi saya belum tahu apa yang harus kukerjakan.” Jawabku.
“Nanti Zevie akan
menuntunmu apa tugas-tugasmu dan apa yang harus kau lakukan. Dia akan
membantumu.” Jelas Isaac.
“Baiklah, Reyhan.
Sekarang kau ikut denganku. Aku akan memberi tahu apa saja tugas-tugasmu
disini.” Ucap Zevie.
“Siap.” Balasku.
Akhirnya Zevie
menuntunku ke meja kerjaku yang masih kosong dan ia juga mengajariku banyak hal
disini. Ia adalah orang yang sangat baik. Baru saja berkenalan beberapa jam
yang lalu, kini aku merasa kami sudah seperti saudara. Setelah itu aku langsung
memulai pekerjaanku karena aku sudah mengerti apa saja tugas-tugasku.
***
15 tahun berlalu. Aku
masih bekerja di NASA. 10 tahun berada di
Amerika, aku sudah sangat terbiasa dengan suasana disini, dan terkadang juga
aku berlibur ke tanah kelahiranku untuk bertemu keluargaku dan teman-teman
lamaku.
Kembali aku ke Amerika. Banyak yang berubah.
Aku sudah semakin dipandang disini, aku sudah mengenal banyak orang dan juga
sudah merasa seperti seorang senior disini. Namun ada satu hal pasti yang tidak
akan berubah, yaitu rekanku Zevie dan bosku Isaac. Mereka adalah orang-orang
terdekatku selama aku berada di NASA.
Aku juga terus mencari tahu hal-hal yang
berhubungan dengan peradaban selain di bumi. Namun, aku tidak pernah
mendapatkan apapun. Tidak sedikitpun. Aku hampir merasa sia-sia berada di NASA tapi tidak pernah menemukan informasi tentang peradaban asing.
Meskipun begitu akhirnya juga aku tetap menjalani pekerjaan ini. Seperti
mengikuti arus air yang terus mengalir dan mengalir.
***
Suatu ketika tiba-tiba
bosku Isaac memanggilku ke kantornya untuk membicarakan yang katanya ini adalah
hal penting.
“Halo, Reyhan.” Sapa
Isaac.
“Selamat siang, bos.
Ada apa ya tiba-tiba memanggil begini?” Balasku.
“Sudah berapa ribu
kali saya katakan, panggil saya Isaac saja. Lagipula umur kita tidak terlalu
jauh. Dan juga saya memanggilmu kesini untuk membicarakan suatu hal yang sangat
penting.”
“Baiklah, Isaac. Dan
apa itu hal pentingnya?”
“Jadi begini Reyhan,
karena kau sangat berbakat dan juga berpengalaman di bidang Galaksi dan
Perbintangan, saya dan para petinggi-petinggi NASA memutuskan untuk menawarimu sebuah pengalaman baru.”
“Apa?? Pengalaman
baru? Saya tidak mengerti kearah mana kau berbicara.” Ucapku ditambah dengan
muka kebingungan.
“Oke, kita langsung ke
intinya saja. Apakah kau mau masuk ke Area 51?”
“Hah? Area 51??” Ucapku tersontak kaget. Aku
tidak pernah tahu kalau Area 51 itu nyata atau itu hanyalah sebuah
cerita-cerita yang dibuat oleh orang-orang. Dan tiba-tiba aku terpikir dengan
tujuanku masuk ke NASA ini.
“Iya, Area 51 yang sebenarnya. Saya mengerti Area 51 yang
kau tahu hanyalah sebuah bandara yang terletak di Nevada. Tapi itu semua
hanyalah untuk menutup-nutupi semua.”
“Kau bercanda...” Ucapku tidak percaya
“Tempat ini benar-benar nyata dan saya tidak
berbohong sama sekali. Dan kembali ke pokok pembicaraan kita, para ilmuwan
disana sedang dalam masalah dan mereka meminta bantuan ke NASA. Lalu saya merekomendasikan kamu untuk membantunya, dan mereka pun
menerima itu.” Jelas Isaac.
“Maaf tadi saya
benar-benar terkejut. Baiklah aku akan membantu mereka, tapi dengan satu
syarat.” Balasku.
“Apa itu?”
“Aku membutuhkan
Zevie. Aku tidak mau mendapatkan rekan baru yang belum kenal bahkan dekat
denganku. Sedangkan Zevie dia sudah seperti saudaraku sendiri.”
“Oke, kalau itu saya
bisa mengaturnya. Tapi yang terpenting, apakah kau mau?”
“Baiklah, saya mau.”
Ucapku dengan tegas.
“Wow, okelah kalau
begitu. Nanti kau akan berangkat dalam dua hari. Kau tidak perlu menanyakan
tempatnya dimana, karena kami akan mengantarkanmu kesana dari sini.” Jelas
Isaac.
“Siap, bos... eh,
maksudku Isaac. Jadi ada lagi yang mau dibicarakan?”
“Tidak, sekarang kamu
boleh keluar.”
Aku pun keluar dari
ruangan bosku dengan perasaan senang dan terkejut dan lainnya masih banyak
lagi! Aku tidak pernah menyangka, setelah 15 tahun sudah aku lewati tanpa ada
apa-apa, kini aku mendapatkannya!! Baiklah Enrico Fermi, aku akan memecahkan
teka-tekimu itu. Dan aku akan membuat sebuah gagasan baru yang mematahkan
kalimatmu itu cepat atau lambat!
***
Dua hari sudah
kulewati. Bertemu dengan pagi yang cerah, inilah saatnya aku melihat Area 51 yang sebenarnya. Aku pergi ke tempat aku biasa bekerja, dan ketika
sampai jemputanku ternyata sudah menunggu.
Tapi ada sesuatu yang membuatku kecewa.
Ternyata Zevie tidak diperbolehkan untuk ikut denganku kesana. Aku kecewa
karena aku sangat ingin melakukan sesuatu bersama-sama dengan dia. Tapi apa
boleh buat, aku sudah menerima ini jadi aku harus terus melanjutkannya.
Lalu kami pun
berangkat. Perjalanan kulalui hingga akhirnya sampai. Tempat ini benar-benar
ditempatkan di tempat yang sangat tersembunyi. Aku tidak diperbolehkan untuk
memberi tahu letak tempat ini ke siapapun bahkan kepada para pembaca ini sama
sekali tidak bisa. Tapi yang ingin aku sampaikan adalah bahwa keamanan di
tempat ini benar-benar ketat.
Tempat ini benar-benar
luar biasa menakjubkan! Ketika aku memasuki tempat ini aku disambut dengan
beragam teknologi yang sangat canggih. Bahkan jauh lebih canggih dibandingkan
dengan kantor pusat NASA atau tempat aku biasa
bekerja. Setelah berjalan-jalan cukup lama tiba-tiba ada seseorang yang
menghampirku.
“Selamat datang di Area 51, Pak Reyhan. Perkenalkan namaku adalah Profesor El. Saya adalah pemimpin
fasilitas ini.” Ucap orang itu sambil memperkenalkan diri.
“Terima kasih Profesor
sudah mengundangku kesini. Tempat ini benar-benar menakjubkan. Saya sampai mau
pingsan rasanya ketika pertama kali masuk kedalam sini.”
“Hahahah. Kuanggap itu sebagai pujian.”
“Ngomong-ngomong bosku berkata kau sedang
mengalami sebuah masalah.”
“Ya kami memang sedang mempunyai kendala di
riset kami. Beberapa hari yang lalu kami mendapat sebuah pesan terenkripsi
entah dari mana, dan masalahnya adalah komputer kami sama sekali tidak bisa
mendekripsikan pesan itu. Maka dari itu kami meminta bantuan dari NASA untuk membantu kami mendekripsikan pesan ini. Dan kebetulan bosmu si
Isaac itu berkata bahwa kau sangat ahli dalam memecahkan kode. Jadi, bisakah
kau membantuku?”
“Hm... cukup menarik. Baiklah saya akan
membantumu, saya akan mencoba mendekripsikan pesan itu dengan otakku sendiri.
Jadi dimana ruanganku?”
“Asistenku akan mengantarkanmu ke ruanganmu.
Jangan khawatir, peralatan kami sangat lengkap disana. Dan terima kasih sudah
mau membantu.”
“Siap. Sama-sama Profesor, senang bekerja
denganmu.”
Aku dituntun ke sebuah ruangan yang nantinya
akan menjadi ruanganku. Benar kata Profesor, peralatannya benar-benar lengkap.
Bahkan ada beberapa peralatan yang tidak aku mengerti cara kerjanya, dan
sisanya ya aku sudah biasa melihatnya di NASA.
Kumulai tugasku. Awalnya ketika aku melihat
pesan yang terenkripsi ini, 1000% aku tidak mengerti apapun. Polanya, susunan
hurufnya, bahkan tanda bacanya, benar-benar teracak-acak. Tapi aku tidak pernah
menyerah, aku terus mengamati pesan itu.
Hampir 70 jam kulalui hanya bertahan di
tempat dudukku tanpa tidur sama sekali, yang kulakukan hanyalah terus mencari
dan mencari cara untuk mengartikan pesan ini. Hingga akhirnya ketika memasuki
jam ke 71, aku menemukan rumus untuk mengartikannya. Rumus ini benar-benar
rumit, sangat rumit. Untuk mengartikan satu kata saja aku membutuhkan waktu
seharian. Tetapi aku terus mengerjakannya, karena aku yakin apa yang aku
kerjakan sekarang berhubungan dengan hal-hal peradaban asing.
105 hari pun berlalu. Setelah tiga bulan
lebih, AKHIRNYA! Perjuangan yang kulakukan selama ini tidaklah sia-sia. Aku
berhasil memecahkannya!! Dan setelah kubaca semua pesannya, ya aku tidak dapat
berkata apa-apa. Setelah itu aku langsung keluar dari ruanganku dan pergi
menemui Profesor El.
“Hey Profesor! Profesor! Selesai!! Saya
berhasil mengartikan pesan ini!”
“Oke, santai santai. Bisakah kau beri tahu
darimana asal pesan itu?”
“Ya, pesan ini berasal bukan dari Bumi.”
“Lalu? Dari mana?”
“Saya tidak tahu pastinya, tapi saya yakin
pesan ini berasal dari peradaban asing.”
“Maksudmu Alien?!”
“Yap.”
“Kau serius?! Sejujurnya, semenjak awal
pembangunan fasilitas ini pada tahun 1970, saya tidak pernah melakukan kontak
dengan peradaban asing atau alien itu. Memang tujuan dibangunnya fasilitas kami
adalah mencari kebenaran tentang peradaban asing, tapi yang kami lakukan selama
ini hasilnya adalah tidak ada.”
“Tapi, saya pernah melihat sebuah foto
seperti alien dan UFO yang tersebar di internet dan konon katanya itu berasal
dari sini. Ya memang sih saya kurang percaya keasliannya.”
“Kau benar, itu berasal dari kami. Itu
hanyalah foto editan yang kami buat agar kami tetap dibiayai oleh pemerintah.”
“Jadi... begitu. Baiklah, tapi sekarang
inilah kebenaran. Kau mau kubacakan pesannya?”
“Oke, silahkan.”
“Jadi begini isi pesannya, ‘Wahai manusia.
Kaum fana yang tidak berperasaan. Apakah kalian tahu bahwa kalian adalah
makhluk primitif yang dengan bodohnya meluncurkan banyak satelit ke luar
angkasa ini? Kami tahu bahwa kalian memang semakin berkembang sedikit demi
sedikit. Namun, itu semua masih tidak cukup untuk membuat kalian memiliki
tingkatan derajat yang setara dengan kami. Ini adalah peringatan besar untuk
kalian. Kami sudah cukup lama membiarkan kalian mencari informasi tentang kami,
karena kami yakin kalian tidak akan bisa menemukan kami. Namun kalian menjadi
pintar dan semakin pintar, jadi kami tidak akan tinggal diam. Jika kalian masih
bersikeras untuk menemukan kami, kami tidak akan segan-segan untuk memunahkan
peradaban kalian!’ – ZAD-342”
Profesor El hanya terdiam setelah kubacakan
pesan itu. Ia benar-benar tidak bisa berkata-kata, mulutnya menjadi bisu
seketika.
“Oke, Prof. Apakah kau yakin pesan ini
merupakan asli dari luar sana?”
“Hm, ya saya yakin. Karena jika itu berasal
dari orang iseng manapun yang bisa mengenkripsi sedemikian rupa, teknologi kami
pasti dengan mudah mendekripsi itu. Dan ini, teknologi kami sama sekali tidak
bisa membaca pesan apa itu. Untungnya kau muncul dan bisa memecahkannya.”
“Oke.... Jadi apa langkah kita selanjutnya?”
“S-Sejujurnya, saya sangat takut. Saya kira
‘mereka’ akan bersikap ramah jika kita menemukannya. Tapi kenyataan benar-benar
berbanding terbalik dengan ekspektasi. Jadi apa yang akan kulakukan adalah...
menutup fasilitas ini.”
“KAU SERIUS?! Tapi... Setelah 50 tahun
lebih, kau ingin menutupnya?!”
“Ya, aku benar-benar yakin. 100% yakin. Saya
tidak akan lagi bermain-main dengan dunia diluar sana. Saya selesai.”
Profesor langsung pergi meninggalkanku dan
aku diperintahkan untuk meninggalkan tempat ini dan menyuruhku pergi dari sini
secepatnya. Ya aku tidak terima ini karena mengapa menjadi seperti ini?
segampang itu dia bisa langsung menutup fasilitas ini. Tapi karena ini sudah
berurusan dengan alien dan juga ‘mereka’ mengancam, jadi aku menerima ini
dengan ikhlas.
***
Berminggu-minggu sudah berlalu. Sesekali aku
pernah pergi melihat letak Area 51
sendirian. namun ketika aku sampai di lokasi, aku tidak menemukan apapun. Yang
kulihat hanyalah sebuah padang gurun kosong yang harusnya itu adalah tempat
dimana fasilitas itu berada. Itulah hebatnya, mereka dapat menyembunyikan
tempat ini sedemikian rupa, bahkan bisa juga menghilangkan jejaknya sedikitpun.
Aku akhirnya kembali melakukan pekerjaanku
yang lama, yaitu di NASA. Kembali menjalani
rutinitas seperti biasa disini. tapi yang kusenangi disini adalah aku bisa
kembali bertemu dengan Zevie dan juga bosku yang lama, Isaac. Aku merindukan
mereka, dan juga suasana disini, setelah tidak pernah keluar dari Area 51 selama 3 bulan lebih.
Tetapi yang terpenting setidaknya aku sudah
mendapatkan pengalaman baru disana. Dan juga aku sudah menemukan jawabanku dari
kalimat yang sangat membuatku bingung sepanjang hidupku. Tapi sekarang aku
sudah tahu, bahwa kita tidaklah sendiri di alam semesta ini. Masih sangat
banyak kehidupan yang ada diluar sana. Juga mereka sama seperti kita manusia,
yaitu tidak mau diganggu.
Jadi aku, Reyhan Kantra, sudah memecahkan
teka-teki Fermi dan dengan ini aku akan menyatakan gagasan baru yang bertolak
belakang dengan kalimatnya. ‘Kita tidaklah sendiri.’
“We’re not
alone.”
***
“Bagaimana ZAD-342, kau sudah mengirim
pesannya?”
“Aku sudah mengirimkan pesannya tuan. Kita
hanya perlu menunggu mereka yang ‘pintar’ itu mengartikan pesan dari kami.”
“Ha..Ha..Ha... manusia... manusia.. hanya
seperti semut kecil bagiku yang dapat dipunahkan dengan mudah. Jika mereka
masih tidak menghiraukan pesan itu, aku benar-benar akan menghancurkan Bumi.
Mereka tidak tahu kalau mereka hanya hidup di sebuah simulasi komputer, yang
hanya dengan satu klik dapat diledakkan.”
“Tapi tuan, Bumi ini adalah planet
kesayanganmu. Kau sudah menjalankan simulasi ini sejak 4 miliar tahun yang
lalu. Kau yakin akan tetap meledakkannya?”
“Ya... aku tidak akan segan-seg......”
...
...
“HAHHH!!!!”
...
“Oh... ternyata hanya mimpi. Syukurlah... Tapi tadi
benar-benar terasa nyata. Semenjak keluar dari Area 51 jadi sering mendapatkan mimpi seperti ini. Sungguh mimpi yang aneh.”
...
-TAMAT-
NASA = lembaga
pemerintah milik Amerika Serikat
yang bertanggung jawab atas program luar angkasa Amerika Serikat dan penelitian
umum luar angkasa jangka panjang.
Area
51 = sebuah daerah
terisolasi di bagian selatan Nevada,
yang dimiliki oleh pemerintah Amerika
Serikat, digunakan sebagai pusat pembangunan rahasia
dan percobaan pesawat - pesawat tempur generasi baru. Terkenal juga menjadi tempat terlarang yang isinya
merupakan riset-riset tentang alien.
UFO = istilah yang digunakan
untuk seluruh fenomena
penampakan benda terbang yang tidak bisa diidentikasikan oleh pengamat dan
tetap tidak teridentifikasi walaupun telah diselidiki.